Senin, 01 September 2014

Makalah Aqidah Ahlaq tentang Amal Soleh

Pagi all.........gimana kabarnya hari ini.........mudah2an baik dan selalu sehat. Amin. Ok untuk postingan kali ini saya akan memberikan sebuah contoh makalah agama yang mudah2an dapat bermanfaat bagi semuanya....disamping memberikan ilmu pengetahuan, semoga makalah ini juga menjadi cerminan dalam kehidupan kita semua.............



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Iman dan amal adalah hal yang sangat vital dalam agama. Bahkan anak yang baru lahir pun langsung diazankan dengan salah satu alasan sebagai pengenalan pertama terhadap siapa yang telah memberikan kehidupan terhadap anak tersebut dimana lafal awal azan tersebut adalah nama dari Sang Pencipta si jabang bayi. Bahkan sebegitu vitalnya sebuah keyakinan dan sebuah pengamalan, membuat umat manusia menjadi sangat sensitif terhadap hal-hal yang bersinggungan dengan keimanan dan pengamalan religius mereka. Tidak sedikit konflik bahkan hingga berujung pada pertumpahan darah terjadi hanya karena mempertahankan apa yang mereka imani dan apa yang mereka amalkan.
Umat Islam bukanlah sekumpulan manusia yang mengimani dan mengamalkan sesuatu atas dasar ikut-ikutan terhadap orang-orang terdahulu, penjiplakan apalagi perbandingan dan persamaan dengan ajaran lain. Umat Islam dituntut agar menggunakan akal sehat dan nuraninya untuk mengetahui siapa yang benar harus mereka imani dan apa yang mesti mereka amalkan. Namun tidak juga senaif itu. Akal manusia terbatas sehingga membutuhkan bimbingan dan tuntunan dari Sang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang bisa dinalar oleh rasio manusia ataupun yang sama sekali di luar dari kebiasaan logis dan tidak bisa dijelaskan oleh egosentri individual yang sudah pasti akan berbeda-beda. Umat Islam memiliki pembimbing yang menghubungkan mereka dengan Tuhannya. Turun-temurun dari Nabi kepada para sahabat, sahabat kepada tabiin, tabiin kepada para ulama, ulama kepada umat, dan bagi orang yang sehat pemikirannya, cerah nuraninya dan terkendali hawa nafsu busuknya, tidak ada satupun bantahan atas kebenaran yang mereka ikuti tersebut.


1.2  Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah pada makalah ini yang sesuai dengan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian amal shaleh?
2.      Apa jenis-jenis amal shaleh?
3.      Apa syarat sah amal shaleh?
4.      Apa contoh perilaku amal shaleh?

1.3  Tujuan Penulisan
            Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian amal shaleh.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis amal shaleh.
3.      Untuk mengetahui syarat sah amal shaleh.
4.      Untuk mengetahui contoh perilaku amal shaleh.

    
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Amal Shaleh
            Dalam bahasa Indonesia, kata “amal” berarti perbuatan baik atau buruk. Kata saleh secara bahasa artinya “baik”. Dengan demikian amal saleh secara bahasa artinya “perbuatan baik”. Secara istilah amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal (rasional), Al-Qur’an, dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
            Firman Allah SWT tentang amal saleh: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.An-Nahl, 16:97)

2.2  Jenis-jenis Amal Shaleh
Dari sisi Perbuatan
Amal Jariah adalah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan mengharap ridha Allah SWT. dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala) bagi orang yang melakukannya, meskipun ia telah meninggal.
Amal Ibadah adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari segi subjek pelakunya
Amal Batiniah adalah amal yang dilakukan oleh hati (al-qalb). Amal batiniah meliputi perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Beberapa contoh di antara amal batiniah yang termasuk amal baik ialah sebagai berikut.
~        Beriman adalah menyakini dengan sepenuh hati keesaan Allah SWT., adanya para malaikat, para rasul, kitab-kitab Allah SWT., dan beriman kepada Hari Akhirat, serta menyakini adanya Qada dan Qadar Allah SWT.
~        Bersabar merupakan kekuatan dan ketenangan hati dalam menghadapi segala cobaan dari Allah SWT.
~        Berniat
~        Tawakal yaitu menyerahkan segala usaha yang telah dilakukan kepada Allah SWT. dan dengan senang hati menerima semua ketetapan Allah SWT.
~        Ikhlas yaitu menyucikan, menyatukan, dan menyerahkan hati sepenuhnya kepada Allah SWT. atas segala amalan yang dikerjakan dan merupakan suatu amalan hati yang sangat penting.
~        Berani, tegar, dan berpendirian
            Amal Lahiriah adalah perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan dan dapat diketahui melalui pengelihatan atau pendengaran. Amal lahiriah dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1.      Amal lahiriah melalui ucapan
Contohnya: Menasihati dalam hal kebajikan dan mencegah, Berbicara dengan pembicaraan yang baik, Membaca Al-Qur’an.
2.      Amal lahiriah dengan anggota badan
Contohnya: Menolong orang dalam melakukan kebajikan, melakukan jual beli sesuai dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya, Menjenguk orang sakit, dan Mengiringi jenazah ke kuburan.


2.3  Syarat Sah Amal Shaleh
Adapun syarat sah amal shaleh adalah sebagai berikut :
a.        Amal shaleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
b.       Amal shaleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah.
c.        Amal shaleh itu hendaknya dilakukan secara sah sesuai dengan petunjuk syarak (Al-Quran dan Hadist).

2.4  Contoh Perilaku Amal Shaleh
            Amal shaleh merupakan salah satu syarat seseorang mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Diantara contoh perilaku amal shaleh yaitu :
a.        Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b.       Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, baik berupa moril maupun material.
c.        Menengok teman atau saudara yang sakit.
d.       Menyumbang dana bagi pembangunan masjid, madrasah, pondok pesantren, ataupun  fasilitas umum lainnya.
e.        Turut bekerja bakti  membersihkan lingkungan sekolah.
f.        Mendonorkan darah untuk keperluan kemanusiaan dab sebagainya.
            Semua perbuatan tersebut, tentunya harus didasari keimanan dan keikhlasan sehingga dihadapan Allah swt. Dapat digolongkan amal shaleh.

Kisah Perilaku amal shaleh : 
“Ada tiga orang pada zaman dahulu melakukan perjalanan. Pada suatu malam mereka berlindung di dalam gua. Tiba-tiba runtuhlah bebatuan gunung dan menutup pintu gua. Mereka berkata: kita tidak akan selamat keluar dari bukit ini kecuali kalau kita berdoa kepada Allah dengan mengenang amal saleh kita.

Seorang lelaki di antara mereka berkata: Ya Allah, Engkau tahu  dahulu aku punya ayah bunda yang tua-renta. Aku selalu memberikan minuman kepada mereka di malam hari sebelum keluargaku yang lain dan sebelum hartaku. Pada suatu hari aku terlmbat pulang karena mencari kayu bakar. Ketika aku sampai di rumah, kedua orangtuaku sudah tidur. Aku mengambil air susu untuk mereka; aku dapatkan mereka sudah tertidur dan tidak ingin memberikannya sebelum mereka kepada anak istriku. Begitulah berlangsung semalaman. Dengan cawan susu itu di tanganku, aku menunggu mereka bangun sampai terbit fajar dan anak-anakku kehausan di hadapanku. Ketika mereka bangun, keduanya meminum air susu itu. Ya Allah, jika Engkau tahu aku melakukannya karena mengharapkan ridoMu, bebaskanlah kami dari penjara bebatuan ini.  Gua itu pun terbuka sedikit, tetapi tidak memungkinkan mereka semua keluar.
Yang berikutnya berkata: Tuhanku, Engkau tahu dahulu aku jatuh cinta sama saudara sepupuku perempuan. Aku mengajaknya berkencan, tetapi ia menolakku. Aku menderita karenanya selama satu tahun. Kemudian ia datang kepadaku dan kuberi dia seratus dua puluh dinar agar mau berkencan denganku. Ia menerimanya sampai ketika aku hampir melakukannya ia berkata; Takutlah kepada Allah, janganlah engkau menggauliku kecuali dengan haq. Aku lepaskan dia dan aku tinggalkan dia, padahal dia orang yang paling aku cintai. Aku tinggalkan uang emas yang kuberikan kepadanya. Ya Allah, jika aku melakukannya semata-mata karena takut kepadaMu, bebaskanlah aku dari tempat ini. Gua itu pun terbuka sedikit, tetapi tidak memungkinkan mereka semua keluar.
Berkata yang ketiga: Ya Allah, dahulu aku mempunyai pegawai yang selalu aku bayarkan upahnya, kecuali seorang di antara mereka. Ia meninggalkan upahnya yang merupakan haknya. Ia pergi begitu saja. Aku kembangkan upahnya itu sehingga menjadi kekayaan yang banyak. Selang berapa lama ia datang lagi padaku, “Hai hamba Allah, berikan upahku. Aku berkata: Semua yang kamu lihat itu berupa unta, sapi, kambing, dan budak, semuanya milikmu. Dia berkata: Wahai hamba Allah, jangan bermain-main denganku. Aku berkata: Aku tidak bermain-main, ambillah. Ia pun mengambil seluruhnya dan tidak menyisakan sedikitpun. Ya Allah, jika aku melakukan semuanya itu karena mengharapkan ridoMu, lepaskanlah kami dari tempat ini. Terbukalah pintu gua itu dan semuanya keluar dengan selamat.” (H. S. Al-Bukhari).


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah SWT. Islam bukan sekadar keyakinan, melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan keyakinan tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-aturan Allah SWT. Sedangkan amal saleh yang tanpa keimanan akan menjadi perbuatan yang tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang dalam kesehariannya suka memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah, maka perbuatan tersebut tidak mendapat nilai atau balasan dari Allah.

3.2 Saran
            Sebagai siswa, maka sepantasnyalah kita menggali lebih dalam lagi tentang berbagai ilmu pengetahuan tentang agama dan tidak pernah merasa cukup apalagi puas dengan hasil yang diperoleh, juga tidak berhenti hanya setelah berhasil menggali, tapi berusaha mendakwahkannya dan membimbing umat ke arah kemajuan dan kebenaran hakiki. Sebab, masa kini adalah masa dimana umat Islam mengalami kemunduran di bidang ilmu pengetahuan, bahkan umat Islam sendiri mengalami pengikisan keilmuan tentang agama mereka sendiri, dan parahnya lagi kemerosotan tersebut diindikasi sudah merambat ke berbagai sisi kehidupan umat Islam.

Nah.....gimana gan, lumayan juga kan makalahnya, OK sampai jumpa lagi di postingan berikutnya yah..... 

1 komentar: