Senin, 02 Oktober 2017

Makalah Lingkungan Biotik Dan Abiotik



 MAKALAH


LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
MASALAH LINGKUNGAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG


Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup? Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :

a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya
b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Selain itu, kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan sebagainya.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.Pengertian Lingkungan Biotik dan Contohnya
2.Pengertian Lingkungan Abiotik dan Contohnya
3.Masalah Lingkungan Penyebab Masalah Kesehatan

C.    TUJUAN


Mahasiswa dapat memahami pengertian serta contoh dari lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik, serta masalah – masalah lingkungan yang menjadi penyebab masalah kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN


Lingkungan hidup sebagai tempat hidup dan berinteraksnya manusia dengan mahluk hidup lain dipermukaan bumi. Diatas lingkungan hidup ini, kita menjalankan kehidupan setiap harinya. Untuk hidup, kita membutuhkan beragam sumber daya alam. Sumber daya dalam yang kita butuhkan berada di alam. Kita butuh sebidang tanah untuk mendirikan rumah. Kita butuh sebidang lahan untuk menanam padi sebagai bahan penghasil makanan. Kita butuh udara untuk bernapas. Untuk keperluan, minum, makan, mandi dan mencuci, kita membutuhkan air tanah.
Lingkungan hidup pada dasarnya terbentuk oleh dua komponen, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.

A.    LINGKUNGAN BIOTIK


Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

1)      Produsen


Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan yang berklorofil.

2)      Konsumen


Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu memanfaatkan hasil pengolahan makanan dari kelompok produsen. Kelompok konsumen tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanan sendiri.

Kelompok konsumen terdiri dari manusia dan hewan. Kelompok hewan dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora merupakan kelompok hewan pemakan tumbuhan. Karnivora merupakan kelompok hewan pemakan daging. Omnivora adalah kelompok hewan pemakan tumbuhan dan daging.
Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora, dan omnivora menempati tingkatan konsumn yang berbeda. hewan yang memakan tumbuhan menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat pertama. Kelompok karnivora menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat kedua. Kelompok omnivora menempati konsumen tingkat tiga.

3)      Pengurai


Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang berperan dalam menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok pengurai, misalnya bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan kembali menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah
.

B.     LINGKUNGAN ABIOTIK


Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.

1)      Air


Air merupakan sumber kehidupan. Air sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk berbagai keperluan. Air digunakan manusia untuk minum, mandi, dan mencuci. Bagi hewan, air juga digunaka untuk memenuhi kebutuhan air minum. Bagi tumbuhan air, berperan untuk melarutkan unsur-unsur hara yang diserap oleh akar.

2)      Tanah


Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan bumi. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan berfungsi sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan tambang yang dibutuhkan manusia.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.

3)      Udara


Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik, salah satunya karena adanya udara. Udara menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.

4)      Sinar matahari


Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari termasuk bintang terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari dapat sampai ke permukaan bumi.
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar mobil.

5)      Suhu


Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

6)      Garam


Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

7)      Iklim


Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.

C.    MASALAH LINGKUNGAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN


Masalah lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia hingga saat ini. Berikut adalah akar penyebab masalah lingkungan dan dampakn bagi kesehatanya.

1)      Pencemaran


Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah atau sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Biasanya kita mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya polusi itu segala sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah. Semuanya tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan manusia.
Limbah secara umum adalah limbah mempunyai karakteristik fisik, kimiawi, ataupun biologis sedemikian rupa sehingga memerlukan penanganan dan prosedur pembuangan khsus untuk menghindari resiko terhadap kesehatan manusia dan atau efek-efek lain yang merugikan bagi lingkungan hidup.
Limbah berbahaya dapat mengakibatkan;

·         Bahaya akut jangka pendek, seperti toksinitas akut tertelan, tehisap melalui pernafasan, atau terabsorpsi melalui kulit, karosifvitas atau bahaya lainnya terhadap kulit atau mata atau risiko kebakaran atau ledakan.

·         Bahaya jangka panjang terhadap lingkungan (lognternm environmental hazards). Meliputi toksinitas kronis akibat paparan berulang, karsinogenisitas (dalam beberapa hal bisa terjadi akibat paparan akut tetapi mampunyai periode laten yang panjang untuk sampai terjadi efek), tahan/resisten terhadap proses-proses ditoksifikasi seperti biodegradasi, mempunyai potensi mencemari air bawah tanah atau air permukaan, atau secara estetik tidak dikehendaki misalnya karena bau yang tidak sedap.

Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;

a.       Kendaraan bermotor

Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.

b.      Pabrik-pabrik industri

Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selain menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnya apa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pada tubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengan akibat penyakit ini.

2)      Penipisan Cadang Mineral


Harga minyak telah melonjak dan industri segera mencari sumber energi baru. Apa yang bisa menjadi mendatang untuk menggantikan bensin menjalankan mobil Anda?
Sudah ada banyak pembicaraan bahwa air bisa menjadi komoditas masa depan dan akan keuntungan seperti minyak. Ada banyak peneliti yang melihat bahwa tubuh berkurang air tertentu adalah sama dengan penipisan cadangan minyak. Mari kita melihat ketersediaan sumber daya.
70% dari bumi saat ini ditutupi dengan air, tetapi hanya 3% yang layak untuk dikonsumsi manusia. Dari 3%, 2 / 3 dari itu masih beku dan sebagian besar gletser dan selubung es. Oleh karena itu kira-kira hanya 1% dari itu akan tersedia untuk digunakan manusia. Bagaimana dengan sisa 97%? Mereka tidak cocok untuk minum atau untuk penggunaan pertanian. Sehingga Anda dapat melihat sebenarnya ada banyak sumber daya yang tersedia. Namun, ada beberapa Lingkungan yang melihat penyalahgunaan lingkungan air yang sama seperti penyalahgunaan dan limbah minyak.
Setiap hari orang menggunakan bensin untuk semua jenis penggunaan. Apakah Anda sadar bahwa cadangan minyak menipis dan sebenarnya dunia akan segera menghadapi krisis minyak? Meskipun akan memakan waktu bertahun-tahun terjadi tapi satu hal yang pasti, harga bensin akan terus meroket karena menghabiskannya. Namun, air juga perlahan-lahan mengalami jenis yang sama eksploitasi sebagai akibat dari penggunaan yang tidak terkontrol minyak dan bahan bakar lainnya. Sebagai kegiatan industri meningkat, lebih pembakaran bahan bakar fosil telah menyebabkan pemanasan global. Terburuk dari semua, itu juga menyebabkan perubahan iklim yang membawa curah hujan terlalu banyak untuk beberapa tempat dan sedikit di lokasi lain. Semua ini juga telah menyebabkan kontaminasi air.
Terlepas dari semua di atas, air masih menjadi komoditi yang sangat panas di masa depan. Perusahaan peralatan besar seperti General Electric sudah menatap pada kesempatan ini. Pasar seperti distribusi air minum, pengelolaan, pengolahan limbah dan pertanian sudah sedang aktif dikembangkan di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa industri ini hampir pasar lebih dari $ 500 miliar dan tumbuh pada kecepatan kilat. Perusahaan seperti perusahaan berbasis Singapura - Sembcorb Industri, Zurich basis Asset Management berkelanjutan dan Jepang-Belanda perusahaan Consulting semua menuangkan banyak pembangunan ke dalam air yang berhubungan dengan bisnis.
Seperti air menjadi privatisasi, maka akan bertabrakan dengan hak air global manusia. Orang-orang berdebat bahwa air adalah penting bagi kehidupan manusia dan distribusinya harus dibuat tersedia untuk umum dan bukan hanya orang kaya yang mampu air. Jika ini benar-benar terjadi, daripada orang miskin mungkin tidak memiliki air minum yang aman sebagai air minum akan menjadi citra mewah dan menonjol dalam periklanan.
Sekarang, jika air lebih lanjut industrialisasi sebagai suplemen untuk bensin, itu akan lebih dalam konflik antara gas, minyak dan air. Apakah atau tidak air akan menjadi "minyak biru" untuk masa depan sumber atau baru gas, kita masih harus menjaga sumber utama hidup kita dan kebutuhan. Ini adalah untuk memastikan bahwa kita tidak ingin mengalami apa yang kita hadapi sekarang di industri bensin yang berperang melawan tingginya harga komoditas. Kami tidak ingin air menjadi salah satu komoditas satu hari.

3)      Kontaminasi Pestisida


Pencemaran lingkungan terutama lingkungan pertanian disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia pertanian. Telah dapat dibuktikan secara nyata bahwa bahan-bahan kimia pertanian dalam hal ini pestisida, meningkatkan produksi pertanian dan membuat pertanian lebih efisien   dan ekonomi. Pencemaran  oleh pestisida tidak saja pada lingkungan   pertanian tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana residu pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada perairan.
Peningkatan kegiatan agroindustri selain meningkatkan produksi pertanian juga menghasilkan limbah dari kegiatan tersebut. Penggunaan pestisida, disamping          bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian tapi juga   menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan pertanian dan juga terhadap kesehatan manusia.
Dalam  penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya       20% pestisida mengenai sasaran   sedangkan 80% lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya.
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida   walaupun produk pertanian tersebut didapat dengan harga yang lebih  mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida.
Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu  golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa  organoklorin lebih  tinggi  dibandingkan   senyawa  lain,  karena  senyawa  ini  peka  terhadap sinar matahari dan tidak mudah  terurai.
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak   bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan dilingkungan. Sebagian besar   bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan  didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di  atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan  dan jatuh ke tanah.
Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau  yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran  permukaan, terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran  air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja atau membuang bahan- bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida diair. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.

4)      Berkurangnya Cadangan Makanan


Bicara makan, maka saat ini kita sedang dihadapkan dengan dunia yang tua, bumi (tanah) yang sudah sempit, rusak,  dan (seperti dicemaskan) tak mampu lagi memenuhi permintaan penduduk dunia yang tumbuh pesat. Meski ada teknologi, namun lahan tetap menjadi hal utama yang tak dapat diabaikan perannya dalam peningkatan produksi pangan.
Meningkatnya insiden kelaparan dunia, yang melonjak sekitar 200 juta dalam 2 tahun terakhir -- yang dipicu oleh kombinasi dari tingginya harga pangan, krisis finansial, menipisnya cadangan energi, dan perubahan iklim – adalah momok yang mengerikan. Disamping berbagai faktor yang telah disebutkan tadi, salah-satu yang juga menjadi pangkal masalahnya adalah soal tanah (lahan) untuk pertanian.
Di Bumi Pertiwi ini, lahan masih terbentang luas untuk digarap, meski untuk itu kita pun tak lepas dari berbagai perdebatan, diantaranya soal isu lingkungan dan sebagainya. Apabila lahan yang dimiliki petani memadai, maka volume komoditas yang dihasilkan akan meningkat linier dengan pendapatan. Dengan demikian, swasembada beras yang sudah dicapai dapat dipertahankan. Cukup banyak terobosan baru yang dilahirkan oleh para penentu kebijakan di negeri ini dalam rangka antisipasi ancaman rawan pangan di masa depan.

BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN


Lingkungan abiotik terdiri dari faktor lingkungan tak hidup, seperti suhu, sinar matahari, air dan sebagainya. Hal-hal yang hidup, seperti hewan, tumbuhan dan manusia , membentuk lingkungan biotik. Baik lingkungan abiotik dan biotik berinteraksi untuk membentuk keseluruhan lingkungan hidup dan hal-hal tak hidup.
Ada 4 akar penyebab terjadinya masalah lingkungan yaitu, pencemaran, penipisan cadang mineral, kontaminasi pestisida dan berkurangnya cadangan makanan. Setiap poin tersebut memiliki penyebab sendiri - sendiri yang diakibatkan oleh perilaku manusia. Hal tersebut membawa banyak dampak penyakit yang menyebabkan kerugian bagi manusia.

B.     SARAN


Lingkungan hidup yang bersih adalah salah satu yang diimpikan banyak orang karena dengan lingkungan yang bersih maka akan tercipta suasana nyaman dan tenang. Untuk itulah mari bersama-sama kita jaga kebersihan lingkungan hidup baik dari sampah-sampah maupun pencemaran yang bisa mengganggu aktivitas kehidupan manusia guna mewujudkan lingkungan yang bersih dan sejahtera dimasa yang akan datang.

1 komentar:

  1. If you're trying hard to burn fat then you need to start following this brand new tailor-made keto meal plan.

    To produce this keto diet service, certified nutritionists, fitness couches, and chefs have united to develop keto meal plans that are useful, decent, economically-efficient, and delicious.

    Since their grand opening in January 2019, thousands of people have already transformed their body and well-being with the benefits a great keto meal plan can offer.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones given by the keto meal plan.

    BalasHapus